This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Senin, 04 November 2013
FILSAFAT ISLAM
Senin, 08 April 2013
Cara Menurunkan Darah Tinggi
Kamis, 28 Februari 2013
Dahsyatnya Sedekah
Selasa, 26 Februari 2013
KEBOHONGAN THE NEW YORK TIMES TENTANG KONFLIK PALESTINA - ISRAEL
Menurut sudut pandang media The New York Times, tidak ada yang namanya pengepungan diwilayah Gaza, tidak ada pendudukan di Tepi Barat, dan bahkan tidak pernah terjadi Nakba (pembunuhan besar-besaran terhadap warga Palestina di tahun 1948). Media ini tidak pernah memberitakan dan mencatat peristiwa-peristiwa ini.
Pada tanggal 13 Desember 2012 lalu, The New York Times menerbitkan artikel yang ditulis oleh Steven Erlanger, artikel ini membahas tuntas tentang meningkatnya angka kemiskinan di Gaza, namun didalam artikel ini sama sekali tidak menyebutkan adanya blokade terhadap Gaza oleh israel, padahal blokade inilah yang menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan di Gaza.
Semua serangan yang dilakukan Israel terhadap Gaza dianggap sebagai balasan terhadap roket Hamas, bahkan Erlanger memutar balikan fakta bahwa semua ketidak-beruntungan dan kemiskinan warga Gaza adalah dikarenakan “pengepungan” yang dilakukan oleh HAMAS terhadap warganya sendiri, dalam artikel ini menyebutkan bahwa HAMAS telah menyebabkan warga Gaza semakin miskin karena tidak sanggup menjalankan roda pemerintahan di Gaza, sehingga angka pengangguran semakin meningkat.
Artikel-artikel maupun berita yang dibuat The New York Times tentang Palestina jauh sekali dari fakta sebenarnya, dan sangat menyesatkan bagi pembaca khususnya warga Amerika, The New York Times melindungi kepentingan-kepentingan israel dengan cara memberikan rakyat Amerika berita-berita yang penuh khayalan bahwa israel berada dipihak yang benar.
Mungkin karena itulah, mengapa warga Amerika buta terhadap persoalan yang terjadi di Timur Tengah, khususnya konflik israel – Palestina. Mereka tidak memahami catatan historis, geografi, dan realita-realita politik yang sebenarnya terjadi.
Jadi, menurut The New York Times, HAMAS lah yang bertanggung jawab terhadap persoalan yang terjadi di Gaza; dan israel sama sekali tidak ada hubungannya terhadap masalah yang dialami warga Gaza.
Sabtu, 16 Februari 2013
Fatih Saferagic, Hafidz dan Bersuara Indah
Remaja Indonesia (sebagian) yang sekarang terkenal dengan remaja hura-hura. Perokok, pergaulan bebas, pecandu narkoba dan sejenisnya. Mungkin mereka sudah kehilangan sosok figur (idola) yang bisa ditiru. Generasi sebelum mereka kebanyakan mencontohkan hal yang tidak baik, sehingga mungkin sedikit bisa dimaklumi mereka juga akhirnya rusak seperti itu.
Rabu, 13 Februari 2013
Makanan Terlezat di Dunia
Kabar ini mungkin sedikit terlambat, mengingat keputusan tersebut berlaku sejak 7 September 2011 silam. Setidaknya, hingga saat ini belum ada yang menggeser makanan terlezat di dunia.
1. Rendang sebenarnya bukan nama makanan, tapi teknik memasak.
Reno Andam Suri (40), penulis buku Rendang Traveler dan pemilik situs rendangunifarah.com menegaskan soal kesalahan tanggapan akan rendang, "Mirip masakan oseng-oseng atau tumis, sesungguhnya menyebut teknik memasaknya, yaitu dengan mengoseng atau menumis, lalu bergeser menjadi bagian dari nama masakan."
2. Rendang berasal dari Minangkabau, bukan Padang.
Rendang adalah masakan tradisional Minang yang resepnya diwariskan turun temurun. Rendang dibuat dari daging sapi atau daging kerbau yang dimasak dengan santan kental dan bumbu-bumbu dan dimasak hingga kering dan berwarna kehitaman.
Dalam memasak rendang pun walaupun resep dasarnya sama, tiap daerah menampilkan cara memasak dan bumbu rendang yang agak berbeda. Daerah darek, atau daerah Minangkabau di pedalaman seperti Tanah Datar, Payakumbuh, Bukittinggi, Agam bumbu rendangnya lebih sederhana, begitu juga teknik memasaknya. Rasa rendangnya juga terasa manis tanpa banyak aroma rempah.
Sedangkan rendang daerah pesisir seperti Pariaman dan Pesisir Selatan banyak menambahkan bumbu rempah lainnya sehingga rasa rendangnya lebih pedas dan aroma rempahnya terasa.
Rendang juga tidak selamanya menggunakan daging sapi, melainkan banyak lagi ragamnya, antara lain:
1. Rendang belut - Khas Batusangkar
1. Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
2. Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
3. Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
4. Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.